Juara di tengah lapar dan dahaga

Ternyata puasa tak menghalangi seseorang untuk menjadi yang terbaik dalam sebuah perlombaan. Hal ini telah di buktikan oleh temen-temen Indonesia Fc yang berhasil menaklukkan lawan-lawan mainya dalam Tournament Chusuk Cup 2008 seperti Thailand, Vietnam dan Negara-Negara lainya hingga sukses meraih juara Satu. Tournament yang di selenggarakan oleh Shelter namdong ini adalah yang ke 8 kalinya dan di ikuti oleh Tujuh Negara.

Pendaftaran kursus di Center

Pagi sekali jam 8:15 am sudah nampak beberapa orang asing di depan gedung Seongdong Migrant Workers' Center untuk daftar kursus bahasa Korea dan sebagian lainya ada juga yang berniat untuk kursus Komputer yang semuanya bebas biaya atau gratis. Makin siang peserta yang mendaftar makin membludak hingga beberapa ruang kelas penuh di jadikan sebagai ruang antrian, bahkan antrian sampai di luar gedung. Akan tetapi biasanya sebagaimana pengalaman tahun-tahun sebelumnya, dari sekian banyak yang mendaftar mungkin hanya 70 % atau bahkan hanya 50% saja yang bertahan dan terus mengikuti kursus sampai lulus. Tetapi yang membuat saya salut, walaupun yang belajar makin berkurang dari bulan ke bulan dan bangku kelas makin lama makin banyak yang kosong, akan tetapi itu semua tidak membuat para Guru pengajar kehilangan semangat mengajarnya. Mungkin ini menunjukan betapa semangatnya pemerintahan Korea berusaha mewujudkan bahasa Korea sebagai bahasa yang di kenal di seluruh dunia.

Upacara di Bukit

Upacara untuk memperingati hari kemerdekaan RI ternyata tidak hanya di lakukan oleh warga Negara di Indonesia, Akan tetapi bagi para pekerja Indonesia di Korea yang sedang mengikuti tournament sepakbola piala kemerdekaan yang ke 3 yang diadakan oleh Youngin Migrant Selter, juga punya kesempatan untuk upacara dan menyanyikan lagu Indonesia Raya pada pagi hari minggu tgl 17 agustus 2008 sebelum pertandingan di mulai sekaligus sebagai acara pembukaan, di lapangan sepakbola Youngin FC yang terletak di atas bukit nan sejuk dan jauh dari polusi. Jumlah seluruh Team yang mengikuti tournament kali ini sekitar 20 team sepakbola yang datang dari berbagai kota, seperti Incheon, Ansan, Taegu dan juga dari kota yang sangat jauh yaitu Busan. Ke 20 Team tersebut di bagi menjadi tiga Group dengan system gugur. Sehingga untuk bisa menjadi juara di perlukan perjuangan yang sangat keras.

Arung Jeram

Kalo olah raga lari, sepak bola dan yang semisalnya sudah merupakan hal yang biasa dan terbiasa saya lakukan. Bahkan untuk sepak bola biasanya saya rutin melakukanya 2 kali dalam satu minggu di tengah-tengah kesibukan saya sebagai seorang Tki. Namun minggu kemaren tgl 3 Agustus adalah hari dimana pertamakalinya saya mencoba satu olahraga baru, yaitu Arung jeram. Di daerah Kangwondo tepatnya, sekitar 4 jam perjalanan menggunakan Bis dari daerah Seoul. Sungguh selama lima tahun di korea ini adalah yang pertama kalinya saya melihat pemandangan yang sangat menakjubkan karna alamnya yang sangat indah yang belum pernah saya lihat sebelumnya . Di atas arus sungai selebar kurang lebih 15 meter yang di apit perbukitan yang mempunyai tebing yang cukup curam dan pepohonan liar saya beserta rombongan melaluinya dengan menggunkan perahu karet yang di isi 11 orang. Kamipun menyusuri sungai yang memang tidak terlalu membahayakan karna arusnya yang tidak terlalu deras dengan di iringi rasa senang dan kadang-kadang degdegan ketika perahu yang kami tumpangi oleng di permainkan arus sungai. Namun hanya beberapa kali saja kami melewati arus yang cukup deras dengan medan yang lumayan mengerikan, bahkan sempat membuat beberapa rekan sedikit panik. Namun beberapa kesulitan itu akhirnya berhasil kami lalui . Dan sampailah kami di tempat finish dengan selamat setelah selama 2 jam 30 menit kami menyusuri sungai nan indah tersebut.

Acara di Center

Minggu pagi tanggal 20 Jul,  dari musholla guro bersama temen-temen berangkat ke Center tempat belajar bahasa Korea di Wagsimni. Kata Sonsengnim sih ada acara semacam acara perpisahan gitu. berangkatlah kami ke Center dg naik kereta seperti biasa dan sekitar empat puluh menit perjalanan kami baru sampai di Center. Di Center belom banyak orang sih, cuman ada beberapa orang panitia yang masih mondar-mandir mempersiapkan sound system dan keperluan lainya. Tak lama menunggu temen-temen yang lain pun dah mulai berdatangan dan karna acara di mulai jam dua jadi masih banyak waktu untuk istirahat, termasuk untuk sholat dhuhur bersama temen-temen di ruang belajar anak-anak TK itupun atas usaha Sonsengnimku yang baik hati mencarikan tempat buat sholat. Dan acara pun di mulai jam 2 siang dengan beraneka acara dan pentas hingga jam 4 sore acara selesai.